Penalaran Induktif
Pengertian
Metode penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal
dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran
induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan
dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup
mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik
generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan
persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala
merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan
generalisasi.
Jenis – Jenis Penalaran Induktif
1.
Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah
fenomenal individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang
mencakup semua fenomena. Generalisasi juga dapat dikatakan sebagai pernyataan
yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala, yang dimulai dengan
peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum.
Contoh :
Bila seorang berkata bahwa mobil adalah semacam kendaraan pengangkut,
maka pengertian mobil dan kendaraan pengangkut merupakan hasil generalisasi
juga. Dari bermacam – macam tipe kendaraan dengan ciri – ciri tertentu ia
mendapatkan sebuah gagasan mengenai mobil, sedangkan dan bermacam – macam alat
untuk mengangkut sesuatu lahirlah abstraksi yang lebih tinggi ( = generalisasi
lagi ) mengenai kendaraan pengangkut.
Generalisasi dibedakan dari segi bentuknya ada 2, yaitu : loncatan
induktif dan yang bukan loncatan induktif. (Gorys Keraf, 1994 : 44-45)
·
Generalisasi
Tanpa Loncatan Induktif (Generalisasi tidak sempurna)
Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan
menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
Misalnya, untuk menyelidiki penyakit yang sering diderita oleh orang Indonesia pada umumnya, diperlukan ratusan sample untuk menyimpulkannya.
Misalnya, untuk menyelidiki penyakit yang sering diderita oleh orang Indonesia pada umumnya, diperlukan ratusan sample untuk menyimpulkannya.
Contoh :
Hampir seluruh orang di Indonesia menderita sakit magh.
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran
apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel
harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak
umum.
·
Generalisasi
Dengan Loncatan Induktif (Generalisasi sempurna)
Dalam loncatan induktif suatu fenomena belum mencerminkan seluruh faktayang
ada. Fakta-fakta tersebut yang digunakan dianggap sudah mewakili seluruh
persoalan yang diajukan. Dengan demikian loncatan induktif dapat diartikan
sebagai loncatan dari sebagian evidensi kepada suatu generalisasi yang jauh
melampauikemungkinan yang diberikan oleh ebidensi itu.
2.
Analogi
Analogi yaitu proses membandingkan dari dua hal yang berlainan
berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu
kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dengan analogi, yaitu kesimpulan dari pendapat
khusus dengan beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan
kondisinya.
Tujuan Analogi:
·
Meramalkan kesamaan
·
Menyingkap
kekeliruan
·
Menyusun
sebuah klasifikasi
Contoh :
Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet Mars
Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet Mars
3.
Kausal
Kausal adalah paragraph yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus
yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Serta bahwa
setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan
eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya ,
merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Contoh :
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.
Tujuan
Kausal
Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung
dalam tiga pola :
a. Sebab ke akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai
efek.
b. Akibat ke
sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin
telah menimbulkan akibat.
c. Akibat ke akibat
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang
menimbulkan kedua akibat.
Contoh :
Pada sabtu sore terjadi badai salju, akibatnya jalanan ditutup karena
dipenuhi oleh salju.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar