Sumpah Palapa Vs Sumpah Pemuda

Sumpah Palapa VS Sumpah Pemuda

Ø Sumpah Palapa
Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258 Saka (1336 M).Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi,
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Terjemahannya,
Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa”.
Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah Mada, sebagian wilayah Nusantara yang disebutkan pada sumpahnya belum dikuasai Majapahit.
Pada upacara penobatannya sebagai Mahapatih Kerajaan Majapahit, Gajah Mada mengumandangkan sumpah yang terkenal dengan sumpah palapa. Isi sumpah palapa kurang lebih “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” , atau dalam dalam bahasa Indonesia kurang lebih “Aku tidak akan makan buah palapa sebelum daerah di seluruh nusantara dipersatukan di bawah kekuasaan Majapahit”. Maksudnya kurang lebih adalah Gajah Mada tidak akan pernah menyentuh dan merasakan kenikmatan duniawi sebelum Gajah Mada dapat menyatukan seluruh nusantara di bawah panji Kerajaan Majapahit.

Ø Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober 1928 sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari pemuda Tiong Hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien Kwie.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Sumpah Pemuda versi asli
1)   Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
2)   Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
3)   Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
1)   Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2)   Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3)   Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.
Sumpah Pemuda mempunyai makna yang sangat mendalam bagi bangsa ini, sumpah pemuda berisi ikrar bersatunya dan disatukannya tunas-tunas bangsa oleh kesamaan tanah air, bangsa dan bahasa.  Ini mengingatkan kembali jati diri kita sebagai bagian dari NKRI yang harus senantiasa menjaga dan mempertahankan NKRI dari segala macam tantangan, ancaman maupun krisis.
Persamaan Sumpah Palapa dengan Sumpah Pemuda
Ø  Mewujudkan persatuan dan kesatuan
Walaupun cara yang ditempuh berbeda antara sumpah pemuda dengan sumpah palapa, namun kedua sumpah tersebut  memiliki satu tujuan yaitu mewujukan persatuan dan kesatuan. Sumpah pemuda untuk persatuan bangsa, dan sumpah palapa untuk persatuan kerajaan majapahit.
Perbedaan Sumpah Palapa dengan Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda vs Sumpah Palapa

SUMPAH PALAPA
SUMPAH PEMUDA
Sumpah Palapa dikumandangkan oleh Gajah Mada pada tahun 1331 ketika ia dinobatkan sebagai Mahapatih Kerajaan Majapahit oleh Tribhuwana.
Sumpah Pemuda dikumandangkan oleh para pemuda pada Konggres Pemuda II di Jakarta yakni di Gedung Oost Java Bioscoop pada 28 Oktober 1928.
Karakter tokoh pada tahun 1331 cenderung kasar dan semena-mena. Hal ini terlihat dari cara petinggi Kerajaan Majapahit menaklukan kerajaan-kerajaan lainnya yang terkesan otoriter. Selain itu, tokoh 1331 sangat setia dan konsekuen pada sumpah dan selalu sujud kepada yang dijunjungnya.
Karakter tokoh 1928 yakni halus, selalu menjunjung kebersamaan, nasionalis, semangat, teguh pada sumpah setia.
Cara pencapaian Sumpah Palapa adalah dengan cara menaklukkan kerajaan-kerajaan lain di seluruh Nusantara. Baik dengan peperangan ataupun dengan cara menikahkan putri raja dari kerajaan yang dimaksud dengan Hayam Wuruk.
Cara pencapaian tujuan Sumpah Pemuda adalah dengan mengadakan kampanye-kampanye, memajukan keorganisasian organisasi-organisasi yang dulunya telah terbentuk, menyerukan dan menyebarluaskan semangat nasioalisme untuk lepas dari penjajah (merdeka) melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik, kongres besar, mengembangkan sastra dan bahasa Indonesia.
Tujuan Sumpah Palapa adalah untuk mempersatukan seluruh Nusantara dibawah panji Kerajaan Majapahit.
Tujuan Sumpah Pemuda adalah untuk menumbuhkan rasa persatuan untuk menyatukan seluruh bangsa Indonesia di bawah panji Pertiwi.





Sumpah Palapa VS Sumpah Pemuda



Sumpah Palapa :
“Aku tidak akan makan buah palapa sebelum daerah di seluruh nusantara dipersatukan di bawah kekuasaan Majapahit”.

Sumpah Pemuda :
1)   Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2)   Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3)   Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


 








Perbedaan :
Sumpah Palapa
·    Dikumandangkan oleh Gajah Mada pada tahun 1331
·    Cara pencapaian dengan cara menaklukkan kerajaan-kerajaan lain. Baik dengan peperangan ataupun dengan cara menikahkan putri raja dari kerajaan yang dimaksud dengan Hayam Wuruk
·    Tujuan Sumpah Palapa adalah untuk mempersatukan seluruh Nusantara dibawah panji Kerajaan Majapahit.
Sumpah Pemuda
·    Dikumandangkan oleh para pemuda pada Konggres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.
·    Cara Pencapaian dengan menyerukan dan menyebarluaskan semangat nasioalisme untuk lepas dari penjajah (merdeka) melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik
·    Menyatukan seluruh bangsa Indonesia di bawah panji Pertiwi.




Persamaan :
Mewujudkan persatuan dan kesatuan

                                 

Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan


Manfaat Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan 
          Dalam membeli sebuah produk, seorang konsumen pastinya tidak membeli sebuah produk begitu saja, pasti ada pertimbangan-pertimbangan yang mereka lakukan, kecuali dalam kondisi darurat. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan para konsumen itu sendiri dan sumber daya konsumen (budget).
Contoh kasus:
            Tuan A ingin berlangganan tv berbayar, namun tuan A hanya memiliki budget terbatas. Jadi tuan A harus mencari informasi (pengetahuan tentang produk) mengenai penyedia jasa layanan tv berlangganan.  Dapat dilihat dari bebagai segi, diantaranya:
  • ·         Manfaat

Apakah dengan berlangganan tv berbayar ini akan setimpal dengan uang yang dikeluarkan atau sesuai dengan harapannya.
  • ·         Harga

Harga tentunya harus deperhatikan, karena Tuan A memiliki budget yang terbatas. Jadi Tuan A harus mencari layanan tv berbayar sesuai dengan budget yang dianggarkan.
  • ·         Kepuasan

Kepuasan akan timbul karena produk yang Tuan A beli tersebut sesuai dengan harapannya. Tidak adanya gangguan saat menonton saat cuaca kurang bagus, layanan service bagus, dsb.

Kesimpulannya Tuan A harus mencari produk yang memenuhi 3 kriteria tersebut, yaitu dengan mencari informasi-informasi terlebih dahulu yang terperinci, agar tidak merasa kecewa di kemudian hari. 

Pengaruh Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan


Pengaruh Sumber Daya Konsumen dan Pengetahuan dalam Pembelian Produk

            Dalam membeli sebuah produk para konsumen harus mengetahui terlebih dahulu apa yang akan mereka beli. Tentunya ini hal yang lazim.  Setelah mengetahui produk yang akan mereka beli, para konsumen lalu akan melihat apakah produk tersebut sesuai dengan sumber daya konsumen itu sendiri. Kedua hal ini berkaitan dengan materi sebelumnya yaitu evaluasi alternatif pembelian. Namun seberapa besarkah pengaruhnya terhadap pembelian?

         A.  Potensi sumberdaya ekonomi
Sumber Daya Konsumen dipengaruhi oleh potensi sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi. Pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu yang dimiliki baik yang tergolong pada sumber daya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumber daya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi).
Misalnya, penggunaan energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbarui. Jenis sumberdaya ini pada dasarnya meliputi sumberdaya alam yang mensuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium, batubara serta mineral yang non energi seperti misalnya : tembaga, nikel,aluminium,dll.
Sumber daya alam ini keberadaannya harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam kerangka untuk mendorong, mempercepat dan menunjang proses pembangunan wilayah (daerah). Namun demikian penting untuk diperhatikan, aspek ketersediaan termasuk daya dukungnya terhadap mobilitas pembangunan daerah. Karena apabila sumber daya alam dimanfaatkan dengan tidak bijaksana dan arif maka sudah barang tentu stagnasi dan kemunduran dinamika pembangunan ekonomi wilayah akan semakin cepat menjelma atau merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.
Disamping komponen sumber daya alam, pada saat ini peranan sumberdaya manusia(human resources) dalam konteks kegiatan pembangunan ekonomi termasuk pembangunan ekonomi daerah (wilayah) semakin signifikan.
Faktor sumber daya manusia ini telah menghadirkan suatu proses pemikiran baru dalam telah teori-teori pembangunan ekonomi, yang menempatkan sumber daya manusia sebagai poros utama pembangunan ekonomi baik dalam skala global, nasional maupun daerah. Strategi pembangunan ekonomi yang berbasis pada pengembangan sumberdaya manusia (human resources development) dianggap sangat relevan dan cocok dengan kondisi dan karakter pembangunan ekonomi terutama di negara-negara berkembang sejak era 80-an. Strategi pembangunan ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang pakar perencanaan pembangunan ekonomi berkebangsaan Pakistan yang bernama Mahbub Ul Haq yang pada saat itu menjadi konsultan Utama United Nation Development Programme (UNDP).
Dalam era globalisasi, kualitas sumberdaya manusia yang handal akan sangat membantu suatu negara untuk memenangkan kompetisi atau persaingan dalam perekonomian global sekaligus dapat menjaga eksistensi negara tersebut dalam percaturan dan dinamika perekonomian dunia yang semakin kompetitif.
          B. Pengetahuan Konsumen
Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi mengenai berbagai produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian. Pengetahuan akan produk merupakan kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Dari pengetahuan yang dimiliki ini konsumen akan tertarik pada produk yang memang diminati. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur merek produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.
Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tsb. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk.
Jenis Pengetahuan Produk
(1) Pengetahuan tentang karakteristik/atribut produk
Setiap individu memiliki pengetahuan yang berbeda dari sudut pandang mereka melihat  karakteristik atau ciri atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan perbedaan pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Contoh: Meja A fisiknya baik namun cat cepat luntur dan meja B fisiknya biasa namun warna cat kuat.
(2) Pengetahuan tentang manfaat produk
Setiap individu memiliki tujuan masing-masing. Terhadap suatu barangpun setiap konsumen memliki pandangan yang berbeda dalam memanfaakannya. Pengetahuan akan manfaat ini yang mempengaruhi tingkat pembelian. Contoh: Seorang Konsumen mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan karena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yg dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah memperlancar pencernaan.
(3) Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen.
Konsumen A dan konsumen B juga memiliki tingkat kepuasan yang berbeda akan suatu produk. Dengan produk yang sama belum tentu kedua konsumen ini merasa puas. Contoh: Lemari A berhadiah gantungan baju dan lemari B berhadiah jemuran lipat.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat dilihat, diraba, dirasakan, dan dapat dimanfaatkan. Produk terdiri atas: Barang, Jasa, Tempat dan Manusia.
Barang terbagi atas dua jenis, yaitu barang tidak tahan lama dan barang tahan lama. Barang tidak tahan lama adalah barang yang umur ekonominya lebih pendek, kurang dari 1 tahun. Barang tahan lama adalah barang yang umur ekonominya lebih panjang atau lebih dari 1 tahun.
Jasa adalah sesuatu yang bisa kita rasakan manfaatnya. Seperti: tukang ojek, salon, panti pijat, dll.
Klasifikasi Barang Konsumen
·         Straples yaitu barang-barang yang rutin dibeli dan untuk membelinya tidak sulit.
Impluse goods : Barang yang sudah banyak di sekeliling kita dan membelinya tidak butuh perencanaan. Contoh: Permen, makanan-makanan.
            Emergency: Barang yang dibeli saat mendesak. Contoh: payung dan jas ujan saat musim hujan.
Shooping Goods: Barang yang untuk mendapatkannya membutuhkan usaha yang khusus.
Homogeneus Goods : Produk yang memang sejenis, kualitas dan harganya berbeda.
Heterogeneus : Produk yang barang, kualitas, harganya berbeda dan manfaatnya sama.
·         Specially Goods yaitu barang khusus yang untuk mendapatkannya lebih sulit. Contoh: unik dan mewah.
              Regulary Good : Produk yang memang sudah banyak terjual namun tidak terfikirkan untuk membelinya. Tidak diharapkan. Contoh: Batu nisan, tanah/lahan untuk makam.
             New Unsought Good : Produk yang memang tidak dapat diketahui. Kita perlu untuk masa akan datang. Contoh: ide dari setiap produsen.
Pengetahuan yg lebih banyak akan memudahkan konsumen dalam memilih produk yg akan dibelinya.
            Dua Jenis Manfaat
(1) Manfaat Fungsional, yaitu manfaat yg dirasakan konsumen secara fisiologis
(2) Manfaat Psikososial, yaitu aspek psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk

Sumber:

Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup


Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup
Kepribadian, nilai dan gaya hidup merupakan faktor penting dalam melihat suatu perilaku konsumen. Mengapa dan bagaimana mereka mengkonsumsi sauatu produk. Dari ketiga hal tersebut, apa yang paling mendasari mereka dalam hal konsumsi. Atau satu sama lain saling berkaitan? Untuk lebih jelas, mari kita bahas.
A.           Kepribadian
Kepribadian merupakan keseluruhan cara seseorang, di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Berbagai penelitian awal mengenai struktur kepribadian berkisar di seputar upaya untuk mengidentifikasikan dan menamai karakteristik permanen yang menjelaskan perilaku individu seseorang.
Karakteristik yang umumnya melekat dalam diri seorang individu adalah malu, agresif, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Karakteristik-karakteristik tersebut jika ditunjukkan dalam berbagai situasi, disebut sifat-sifat kepribadian. Sifat kepribadian menjadi suatu hal yang mendapat perhatian cukup besar karena para peneliti telah lama meyakini bahwa sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan karier.
Cara identifikasi kepribadian
Terdapat sejumlah upaya awal untuk mengidentifikasi sifat-sifat utama yang mengatur perilaku. Seringnya, upaya ini sekadar menghasilkan daftar panjang sifat yang sulit untuk digeneralisasikan dan hanya memberikan sedikit bimbingan praktis bagi para pembuat keputusan organisasional. Dua pengecualian adalah Myers-Briggs Type Indicator dan Model Lima Besar. Selama 20 tahun hingga saat ini, dua pendekatan ini telah menjadi kerangka kerja yang dominan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sifat-sifat seseorang.
Menilai kepribadian
Alasan paling penting mengapa manajer perlu mengetahui cara menilai kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes kepribadian sangat berguna dalam membuat keputusan perekrutan. Nilai dalam tes kepribadian membantu manajer meramalkan calon terbaik untuk suatu pekerjaan. Terdapat beberapa cara utama untuk menilai kepribadian, yaitu:
a. Survei mandiri
b. Survei peringkat oleh pengamat
c. Ukuran proyeksi (Rorschach Inkblot test dan Thematic Apperception Test)
d. Metodelogi: banyak sekali kesulitan dan bias yang timbul ketika dilakukan studi-studi dalam ranah psikologi lintas budaya. Misalnya persoalan bahasa, penggunaan Multilingual (peneliti dan subjek penelitian memiliki bahasa yang berbeda) sehinggan member respon yang berbeda terhadap pertanyaan dalam tes kepribadian.
e. Cara pengukuran: banyak alat-alat tes kepribadian dikembangkan oleh peneliti dari Amerika-Eropa. Sehingga sangat mungkin stimulus maupun standar norma dan interpretasi alat psikotes kurang mampu diterapkan dalam pengukuram kepribadian individu dari budaya non-western.
Perkembangan Kepribadian
Menurut Sullivan, kepribadian berkembang dalam tahap-tahap perkembangan tertentu. Ada tujuh tahapan perkembangan yaitu :
1. Infancy (masa kelahiran sampai mampu berbicara, usia 18 bulan)
2. Childhood (masa kanak-kanak, usia 18 bulan sampai 5 tahun)
3. Juvenile (usia 5-11 tahun)
4. Preadolescence (masa pradewasa, antara 11-13 tahun)
5. Early adolescence (masa dewasa awal, antara 14-17 tahun)
6. Late adolescence (masa dewasa akhir, antara 18-20 akhir)
7. Adulthood (masa dewasa / sebagai orang tua, setelah usia 20 sampai 30 tahun).
Teori teori Kepribadian
a. TeoriKepribadianTsikodinamika
Teori psikodinamika berfokus pada pergerakan energi psikologis di dalam manusia, dalam bentuk kelekatan, konflik, dan motivasi.
b. TeoriFreud
Sigmund Freud berpendapat bahwa kepribadian terdiri dari tiga sistem utama: id, ego, dan superego. Setiap tindakan kita merupakan hasil interaksi dan keseimbangan antara ketiga sistem tersebut.
c. TeoriJung
Carl Jung pada awalnya adalah salah satu sahabat terdekat Freud dan anggota lingkaran koleganya, tetapi pertemanan mereka berakhir dalam pertengkaran tentang ketidaksadaran. Menurut Jung, di samping ketidaksadaran individual, manusia memiliki ketidaksadaran kolektif yang mencakup ingatan universal, simbol-simbol, gambaran tertentu, dan tema-tema yang disebutya sebagai arketipe.
B.            Nilai
Pola yang dapat kita lihat dari nilai adalah perubahan perilaku dan alasan seseorang dalam membelanjakan uang atau sember daya yang mereka kelola dan mereka miliki. Semakin tinggi mereka menilai dari suatu barang dan jasa terhadap kehidupan, maka makin tinggi pula apresiasi mereka dalam memandang barang dan jasa tersebut dari segi konsumsi. Nilai moral adalah suatu bagian dari nilai, yaitu nilai yang menangani kelakuan
baik atau buruk dari manusia.moral selalu berhubungan dengan nilai, tetapi tidak
semua nilai adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan atau tindakan
manusia. Nilai moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan
kita sehari-hari Nilai sama dengan sesuatu yang menyenangkan kita, nilai identik dengan apa yang diinginkan, nilai merupakan sarana pelatihan kita, nilai pengalaman pribadi semata, nilai ide platonic esensi.
Pengertian nilai menurut para ahli :
a. Menurut Driyarkara (1966,38)
Nilai adalah hakekat suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia.
b. Menurut Fraenkel (1977:6)
Nilai adalah idea atau konsep yang bersifat abstrak tentang apa yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh sesorang, biasanya mengacu kepada estetika (keindahan), etika pola prilaku dan logika benar salah atau keadilan justice. (Value is any idea, a concept , about what some one think is important in life)
c. Menurut Kuntjaraningrat (1992:26)
Menyebutkan sisten nilai budaya terdiri dari konsepi-konsepiyang hidup dalam alam pikiran sebagian besar keluarga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap bernilai dalam hidup.
d. Menurut Endang Sumantri
Sesuatu yang berharga, yang penting dan berguna serta menyenangkan dalam kehidupan manusia yang dipengaruhi pengetahuan dan sikap yang ada pada diri atau hati nuraninya.
e. M.I. Soelaeman
Agama diarahkan pada perintah dan larangan, dorongan dan cegahan, pujian dan kecaman, harapan dan penyesalan, ukuran baik buruk, benar salah, patuh tidak patuh, adil tidak adil
f. Menurut Darji
Nilai ialah yang berguna bagi kehidupan manusia jasmani dan rohani
Macam - macam Nilai
Dalam filsafat, nilai dibedakan dalam tiga macam, yaitu:
a. Nilai logika adalah nilai benar salah.
b. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah.
c. Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk.
C.                Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan sebuah penggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku.Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang .
Pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumen berdasarkan variabel-variabel Activity, Interest, Opinion, yaitu aktivitas, interes (minat), dan opini (pandangan-pandangan). Menurut Setiadi sikap tertentu yang dimiliki konsumen terhadap suatu objek tertentu bisa mencerminkan gaya hidupnya. Gaya hidup seseorang bisa juga dilihat dari apa yang disenangi, ataupun pendapatnya mengenai objek tertentu.
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan aktivitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Kasali menyatakan bahwa gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
Begitu pula menurut Mowen dan Minor yang menyatakan bahwa penting bagi pemasar untuk melakukan segmentasi pasar dengan mengidentifikasi gaya hidup melalui pola perilaku pembelian produk yang konsisten, penggunaan waktu konsumen, dan keterlibatannya dalam berbagai aktivitas. Mowen dan Minor menegaskan bahwa gaya hidup merujuk pada bagaimana orang hidup, bagaimana mereka membelanjakan uangnya, dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka. Hal ini dinilai dengan bertanya kepada konsumen tentang aktivitas, minat, dan opini mereka, gaya hidup berhubungan dengan tindakan nyata dan pembelian yang dilakukan konsumen.
Orang yang berasal dari subkultur, kelas sosial dan pekerjaan yang sama dapat mempunyai gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu untuk memahami nilai-nilai kosnumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.
Gaya hidup secara luas didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka, apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga di dunia sekitarnya.Perubahan gaya hidup membawa implikasi pada perubahan selera (selera pria dan wanita berbeda), kebiasan dan perilaku pembelian.perubahan lain yang terjadi adalah meningkatnya keinginan untuk menikmati hidup.
Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :
1. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
2. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
3. Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok.
 4. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga hal tersebut mempengaruhi perilaku para konsumen. Semakin menjungjung tinggi nilai dan semakin tinggi gaya hidup, akan semakin tinggi pula konsumsi para konsumen. Namun disini para pemasar dapat menempatkan produknya dalam segmen yang pas dengan kriteria para konsumen tersebut dilihat dari kepribadian, niali dan gaya hidup mereka.


Sumnber:


Evaluasi Alternatif


Evaluasi Alternatif pada TV Berlangganan
            Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya banyak kriteria evaluasi yang umum dipertimbangkan dalam menentukan evaluasi alternatif, diantaranya: harga, nama merek,dll. Hal itu biasa sering kali muncul dalam benak konsumen sebelum pembelian.
Contoh kasus:
            Tv berlangganan belakangan ini makin marak bermunculan, seperti: okevision, nexmedia,aora,dll. Tidak lupa penyedia layanan yang pertama indovision. Banyak sekali keuntungan dalam memakai tv berlangganan. Banyak acara yang ditawarkan oleh berbagai penyedia layanan tv berlangganan tersbut. Namun tentunya bervariasi, disinilah para konsumen dibuat untuk memilih dari berapa banyak penyedia layanan tersebut. Mereka bisa melihat dari keunggulan tiap-tiap penyedia layanan tersebut.
            Para konsumen dibuat untuk membuat opsi-opsi atau alternatif sebelum akhirnya menentukan pilihannya. Umumnya para konsumen melihat  penyedia layanan tv berlangganan dari berbagai aspek, diantaranya:
·         Harga
Harga tentunya mempengaruhi dalam keputusan. Terlalu mahal tentunya akan mengakibatkan para konsumen untuk berfikir dua kali.
·         Paket
Umumya tv berlangganan ada paket channel-channel apa saja yang ditawarkan, biasanya tergantung harga, makin mahal makin lengkap channel yang ttersedia.
·         Kualitas
Kualitas tentunya sangat penting,  apabila saat hujan tiba-tiba gambarnya menghilang. Hal ini sangat membuat kecewa para konsumen.
·         Service
Service juga penting, apabila ada kerusakan-kerusakan tentunya para pelanggan ingin cepat-cepat urusannya selesai diperbaiki.

            Dari beberapa kriteria di atas, dapat disimpulkan bahwa hal-hal tersebut sangat berpengaruh dalam menentukan pilihan konsumen. Dengan adanya evaluasi alternatif, kita bisa membuat keputusan yang lebih baik.