Pengaruh Sumber Daya Konsumen dan
Pengetahuan dalam Pembelian Produk
Dalam
membeli sebuah produk para konsumen harus mengetahui terlebih dahulu apa yang
akan mereka beli. Tentunya ini hal yang lazim.
Setelah mengetahui produk yang akan mereka beli, para konsumen lalu akan
melihat apakah produk tersebut sesuai dengan sumber daya konsumen itu sendiri.
Kedua hal ini berkaitan dengan materi sebelumnya yaitu evaluasi alternatif
pembelian. Namun seberapa besarkah pengaruhnya terhadap pembelian?
A. Potensi sumberdaya ekonomi
Sumber Daya Konsumen dipengaruhi
oleh potensi sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi.
Pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu yang dimiliki
baik yang tergolong pada sumber daya alam (natural resources/endowment factors)
maupun potensi sumber daya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit)
serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi).
Misalnya, penggunaan
energi sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan
dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak
dapat diperbarui. Jenis sumberdaya ini pada dasarnya meliputi sumberdaya alam
yang mensuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium, batubara serta mineral
yang non energi seperti misalnya : tembaga, nikel,aluminium,dll.
Sumber daya alam ini keberadaannya
harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam kerangka untuk mendorong,
mempercepat dan menunjang proses pembangunan wilayah (daerah). Namun demikian
penting untuk diperhatikan, aspek ketersediaan termasuk daya dukungnya terhadap
mobilitas pembangunan daerah. Karena apabila sumber daya alam dimanfaatkan
dengan tidak bijaksana dan arif maka sudah barang tentu stagnasi dan kemunduran
dinamika pembangunan ekonomi wilayah akan semakin cepat menjelma atau merupakan
sesuatu yang tidak bisa dihindarkan.
Disamping komponen sumber daya alam,
pada saat ini peranan sumberdaya manusia(human resources) dalam konteks
kegiatan pembangunan ekonomi termasuk pembangunan ekonomi daerah (wilayah)
semakin signifikan.
Faktor sumber daya manusia ini telah
menghadirkan suatu proses pemikiran baru dalam telah teori-teori pembangunan
ekonomi, yang menempatkan sumber daya manusia sebagai poros utama pembangunan
ekonomi baik dalam skala global, nasional maupun daerah. Strategi pembangunan
ekonomi yang berbasis pada pengembangan sumberdaya manusia (human resources
development) dianggap sangat relevan dan cocok dengan kondisi dan karakter
pembangunan ekonomi terutama di negara-negara berkembang sejak era 80-an.
Strategi pembangunan ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang pakar
perencanaan pembangunan ekonomi berkebangsaan Pakistan yang bernama Mahbub Ul
Haq yang pada saat itu menjadi konsultan Utama United Nation Development
Programme (UNDP).
Dalam era globalisasi, kualitas sumberdaya
manusia yang handal akan sangat membantu suatu negara untuk memenangkan
kompetisi atau persaingan dalam perekonomian global sekaligus dapat menjaga
eksistensi negara tersebut dalam percaturan dan dinamika perekonomian dunia
yang semakin kompetitif.
B. Pengetahuan Konsumen
Pengetahuan Konsumen adalah semua
informasi mengenai berbagai produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen yang mempengaruhi
keputusan pembelian. Pengetahuan akan produk merupakan kumpulan berbagai macam
informasi mengenai produk. Dari pengetahuan yang dimiliki ini konsumen akan
tertarik pada produk yang memang diminati. Pengetahuan ini meliputi kategori
produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur merek produk, harga
produk dan kepercayaan mengenai produk.
Pengetahuan Pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk
yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang
mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah
mengetahui dimana letak produk di dalam toko tsb. Hal ini akan memudahkan
konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari
lokasi produk.
Jenis Pengetahuan Produk
(1) Pengetahuan tentang karakteristik/atribut produk
Setiap individu memiliki pengetahuan
yang berbeda dari sudut pandang mereka melihat karakteristik atau
ciri atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan perbedaan pengetahuan yang
dimilikinya. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi
pengambilan keputusan konsumen. Contoh: Meja A fisiknya baik namun cat cepat
luntur dan meja B fisiknya biasa namun warna cat kuat.
(2) Pengetahuan tentang manfaat produk
Setiap individu memiliki tujuan
masing-masing. Terhadap suatu barangpun setiap konsumen memliki pandangan yang
berbeda dalam memanfaakannya. Pengetahuan akan manfaat ini yang mempengaruhi
tingkat pembelian. Contoh: Seorang Konsumen mengkonsumsi sayuran dan
buah-buahan karena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya.
Manfaat yg dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
adalah memperlancar pencernaan.
(3) Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk
kepada konsumen.
Konsumen A dan konsumen B juga
memiliki tingkat kepuasan yang berbeda akan suatu produk. Dengan produk yang
sama belum tentu kedua konsumen ini merasa puas. Contoh: Lemari A berhadiah
gantungan baju dan lemari B berhadiah jemuran lipat.
Produk adalah segala sesuatu yang
dapat dilihat, diraba, dirasakan, dan dapat dimanfaatkan. Produk terdiri atas:
Barang, Jasa, Tempat dan Manusia.
Barang terbagi atas dua jenis, yaitu barang tidak
tahan lama dan barang tahan lama. Barang tidak tahan lama adalah barang yang umur
ekonominya lebih pendek, kurang dari 1 tahun. Barang tahan lama adalah barang
yang umur ekonominya lebih panjang atau lebih dari 1 tahun.
Jasa adalah sesuatu yang bisa kita rasakan manfaatnya.
Seperti: tukang ojek, salon, panti pijat, dll.
Klasifikasi Barang Konsumen
·
Straples yaitu barang-barang yang rutin dibeli dan
untuk membelinya tidak sulit.
Impluse goods : Barang yang sudah
banyak di sekeliling kita dan membelinya tidak butuh perencanaan. Contoh:
Permen, makanan-makanan.
Emergency:
Barang yang dibeli saat mendesak. Contoh: payung dan jas ujan saat musim hujan.
Shooping Goods: Barang
yang untuk mendapatkannya membutuhkan usaha yang khusus.
Homogeneus Goods : Produk yang
memang sejenis, kualitas dan harganya berbeda.
Heterogeneus : Produk yang barang,
kualitas, harganya berbeda dan manfaatnya sama.
·
Specially Goods yaitu barang khusus yang untuk
mendapatkannya lebih sulit. Contoh: unik dan mewah.
Regulary Good : Produk yang memang
sudah banyak terjual namun tidak terfikirkan untuk membelinya. Tidak
diharapkan. Contoh: Batu nisan, tanah/lahan untuk makam.
New Unsought Good : Produk yang memang
tidak dapat diketahui. Kita perlu untuk masa akan datang. Contoh: ide dari setiap
produsen.
Pengetahuan yg lebih banyak akan
memudahkan konsumen dalam memilih produk yg akan dibelinya.
Dua Jenis Manfaat
(1) Manfaat Fungsional, yaitu manfaat yg dirasakan
konsumen secara fisiologis
(2) Manfaat Psikososial, yaitu aspek psikologis dan aspek
sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar